Kamis, 01 Mei 2008

Reviews Album

Peterpan / Hari Yang Cerah... ****

Mungkin hanya Peterpan satu-satunya band yang ditinggal dua orang personilnya, mengalami masalah hukum dan masalah pribadi yang tak henti dieksploitasi infotainment, terlena dengan liburan 10 bulan yang terlalu panjang, namun dapat kembali bekerja dan malah menelurkan album yang merupakan karya terbaik dalam karir mereka. Hari Yang Cerah... bukanlah judul yang positif, sebenarnya ini berasal dari lagu "Hari Yang Cerah, Untuk Jiwa Yang Sepi" yang berlirik suram khas Peterpan. Musikalitas band ini pun kini kian "mahal" setelah menyerap influens dari aksi pop luar negeri macam Keane, The Killers dan All American Rejects. Lengkap dengan sound rekaman yang mewah namun tak berlebihan ingin memamerkan teknologi atau instrumen. Tak ada adegan show off' orkestrasi nan tertebak yang menjadi senjata andalan band-band pop Indonesia yang diberi sedikit keleluasaan dalam jumlah rupiah budget rekaman. Di departemen vokal, Ariel kembali melantunkan nada-nada bernyanyi dengan hook maut yang tak butuh lebih dari dua kali mendengarkan untuk segera melekat di kepala. "Menghapus Jejakmu" akan segera menjadi anthem, begitu pula "Dibalik Awan," "Lihat Langkahku" atau "Kota Mati" yang bertempo lambat dan menyentuh. "Bebas" yang nge-rock sepertinya punya misi dagang yang mudah diidentifikasi. Namun ini Peterpan. Band ini memang layak diperdagangkan, di luar sampul album mereka yang menyerupai karya buruk orang yang sedang mencoba program Photoshop. Untung hampir semua lagu di album ini punya pesona kuat untuk menjadi singel. Saya yakin para pembajak pun akan kebingungan untuk memilih lagu mana yang cocok dijadikan versi trance house dangdut remix yang akan berdentum pada speaker tape berbagai angkot Nusantara. Makin sukar karena lagu-lagu di Hari Yang Cerah... makin menunjukkan kelasnya. Dan kelas itu bukan di bawah. Bravo!

Tidak ada komentar: